Pembuatan Skema Bangunan Dan Skema Jaringan Irigasi (Studi Kasus D. I. Karangkrebet, Ngemplak, Sleman)

Authors

  • Agung Purwanto Universitas Kristen Immanuel
  • Melvin Paul Linansera Universitas Kristen Immanuel

DOI:

https://doi.org/10.61179/jtsukrim.v1i2.635

Keywords:

skema bangunan, skema jaringan irigasi, daerah irigasi Karangkrebet

Abstract

Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman melakukan kegiatan rehabilitasi bendung dan saluran dari tahun 2018 sampai 2021, secara otomatis berpengaruh terhadap skema bangunan dan skema jaringan irigasi daerah irigasi Karangkrebet. Berdasarkan survei lapangan ditemukan masalah yaitu gambar skema bangunan dan skema jaringan yang ada, sudah tidak sesuai dengan kondisi lapangan. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat skema bangunan irigasi dengan menampilkan jumlah bangunan, nama bangunan, dan jarak tiap bangunan yang ada dalam saluran irigasi, dan membuat skema jaringan irigasi dengan menampilkan jumlah kebutuhan air, luasan sawah, debit dan jarak antar setiap bangunan sadap. Dari hasil penelitian diambil kesimpulan yaitu daerah irigasi Karangkrebet memiliki saluran sepanjang 705 m yang terdiri dari saluran primer sepanjang 28 m dan saluran sekunder sepanjang 677 m. Pada saluran primer terdapat 3 (tiga) bangunan irigasi baru berupa corongan yang berpengaruh terhadap penambahan luas sawah potensial dari 25,22 ha menjadi 32,5 ha atau meningkat sebesar 7,28 ha. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan air sawah (NFR) sebesar 1,10 l/dt/ha dan kebutuhan air pengambilan (DR) terbesar sebesar 39,83 l/dt/ha.

Downloads

Published

2024-09-01