Penambahan Limbah Gybsum dan Abu Gergaji Kayu Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah Lempung
DOI:
https://doi.org/10.61179/jtsukrim.v1i1.522Keywords:
Stabilisasi, Limbah Gypsum, Abu Gergaji Kayu, UCTAbstract
Tanah lempung pada umumnya merupakan material tanah dasar yang buruk. Hal ini dikarenakan oleh sifat fisik tanah lempung yang mempunyai plastisitas tinggi, sehingga sering membuat suatu kontruksi diatas lapisan tanah tersebut mengalami beberapa masalah, salah satunya daya dukung yang rendah. Stabilisasi tanah merupakan salah satu alternatif dalam perbaikan sifat fisik tanah secara teknis dengan menggunakan bahan campuran tertentu. Tanah lempung dari Desa Putat, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul merupakan tanah lempung dengan sifat plastisitas tinggi. Pada penelitian ini dilakukan stabilisasi tanah dengan menggunakan bahan campuran limbah gypsum dengan variasi campuran 5%, 7,5%, 10%, 12,5%, 15% dan abu gergaji kayu 10% dengan pemeraman 1 hari dan 7 hari. Pemadatan tanah dilakukan dengan pemadatan tanah standar proctor. Uji kuat tekan bebas dilakukan pada tanah dengan berat volume kering maksimum (dmaks), dan kadar air optimum (Wopt) untuk masing-masing variasi campuran. Dari hasil pengujian tanah tanpa campuran indeks plastis tanahnya sebesar 36,89%. Semakin banyak penambahan limbah gypsum indeks plastis tanah semakin menurun. Indeks plastis terendah diperoleh dari tanah campuran limbah gypsum dengan variasi 15%. Semakin besar persentase penambahan limbah gypsum dan abu gergaji kayu maka persentase lolos saringan nomor 200 mengalami penurunan. Berat volume kering (d) tertiggi, diperoleh pada variasi campuran 15%. Lamanya pemeraman tidak terlalu berpengaruh terhadap nilai hasil uji. Nilai qu tertinggi diperoleh pada variasi 15% yaitu sebesar 0.387 kg/m2. Semakin banyak % penambahan limbah gypsum dan abu gergaji kayu nilai kuat tekan qu semakin mengalami peningkatan.