Peran Pemikiran Taylor dalam Rerangka Scientific Management dalam Perkembangan Ilmu Manajemen dari Amerika Serikat sampai China

Authors

  • Benediktus Elnath Aldi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

DOI:

https://doi.org/10.61179/ejba.v18i1.562

Keywords:

Taylor, Manajemen Ilmiah, Ontologis, Epistemologi, Aksiologi

Abstract

Taylor mengembangkan konsep manajemen ilmiah dengan fokus pada peningkatan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja melalui pengaturan sistematis pekerjaan. Kontribusinya  meliputi prinsip-prinsip seperti efisiensi kerja, seleksi dan pelatihan karyawan, instruksi rinci, dan evaluasi tugas. Taylor juga mengembangkan metode studi waktu untuk mengukur dan meningkatkan efisiensi kerja.  Artikel ini membahas aspek ontologis, epistemologi, dan aksiologi dari teori manajemen ilmiah. Secara ontologis, terjadi perdebatan apakah manajemen ilmiah lebih merupakan seni atau ilmu, namun lebih tepatnya merupakan kombinasi keduanya. Secara epistemologi, pendekatan kuantitatif digunakan dalam pengembangan dan penerapan teori manajemen ilmiah, dengan pengukuran yang presisi dan diterapkan dalam prinsip-prinsip yang dikemukakan. Secara aksiologi, teori manajemen ilmiah tetap digunakan dan diimplementasikan di berbagai institusi pendidikan dan organisasi bisnis, menunjukkan nilai dan relevansinya dalam konteks bisnis modern.

References

Bahm, A. 1980. What is science. Alburquerqe, New Mexico. World Books.

Morgan, Stephen L. 2006. Transfer of Taylorist ideas to China, 1910-1930s. Journal of Management History. Vol. 12 No. 4, pp. 408-424

Robbins, S.P., & Coulter, M. 2021. Management. 15th edition. Englewood Cliffs. Prentice-Hall.

Wrege, Charles D. 2008. F.W. Taylor’s lecture on management, June 4, 1907: an introduction. Journal of Management History, Vol. 14 No. 3, pp. 209-213.

Downloads

Published

2024-04-30