PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KEPEDULIAN KESEHATAN MASYARAKAT TERHADAP RESISTENSI ANTIMIKROBA DENGAN MEDIA KOMUNIKASI RADIO

Authors

  • Eliza Dwinta

DOI:

https://doi.org/10.61179/epmas.v1i1.218

Abstract

Antimikroba (antijamur, antivirus, dan antibakteri) merupakan zat yang digunakan untuk membunuh mikroba (jamur, virus, dan bakteri). Jika antimikroba digunakan terlalu sering tanpa pengawasan tenaga medis, jumlah antimiroba yang dikonsumsi terlalu banyak, dan waktu penggunaan antimikroba tidak menentu, dapat menjadi pemicu timbulnya resistensi antimikroba. Resistensi antimikroba terjadi ketika mikroba tidak mati dan terus berkembang karena sudah kebal terhadap pemberian antimikroba sehingga akan sulit untuk diobati. Terdapat 2 jenis antimikroba, yaitu antimikroba dalam sediaan kimia dan antimikroba dari bahan alam. Antimikroba yang dapat dimanfaatkan dari bahan alam, antara lain adalah bawang putih, rimpang jahe, daun cengkeh, kayu manis, lemon, daun kelor, dan jintan hitam. Informasi tersebut disosialisasikan di Radio Saka FM Yogyakarta secara didaktif, yaitu promosi kesehatan yang dilakukan secara satu arah, dimana narasumber tidak bertatap muka secara langsung dengan masyarakat. Sosialisasi di radio dilakukan dengan talkshow, yaitu sosialisasi yang dipandu oleh penyiar dengan acuan pocket book.. Sosialisasi ini dilakukan dalam rangka memeriahkan Pekan Kesadaran Antimikroba Dunia untuk meningkatkan kesadaran berperilaku dengan bijak dalam penggunaan antimikroba, terutama antimikroba kimia agar terhindar dari resistensi.

Downloads

Published

2021-06-02